MEDIANTANEWS
MAKALE, – Yayasan Eran Sangbure Mayang ( YESMa) fasilitasi kesiapan pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak ( UPTD PPA ) di Tana Toraja dengan menggelar konsultasi publik di Aula Dinas Perpustakaan, Jumat 1 /12 – 2023.
Kegiatan itu dilaksanakan melalui program Iklusi ( program kemitraan pemerintah Indonesia – Australia untuk masyarakat inklusi). Jadi narasumber Sistim Operasional Prosedur ( SOP ) pelayanan UPTD PPA itu dari dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB, pendamping PPA dihadiri para pemangku kepentingan, anggota DPRD, kelompok konstituen, Forum Media Inklusi, tokoh agama , Polres Tana Torajadan pihak terkait lainnya.
Ketua PN Makale Richard Edwin SH ,MH begitu antusias ikut dalam acara itu tak hanya memberikan dukungan tetapi juga merekomendasikan beberapa hal termasuk ruang lingkup dan peran perangkat hukum serta pola penyelesaian hukum kasus kekerasan perempuan dan anak.
” Ini bentuk kecintaan dan kepedulian untuk menjaga Toraja dari kekerasan perempuan dan anak, kasusnya terbilang cukup tinggi, sekarang kita butuh komitmen dari stockholder untukmeminimalisir, ini kegiatan yang sangat positif, saya dukung, tinggal menunggu kesiapan pemerintah daerah seperti apa, ini kepedulian kita bersama menjaga perempuan, ibu- ibu dan anak – anak untuk hidup yang lebih baik, ” harap Richard.
Pesan yang sama dari Kristian HP Lambe anggota DPRD Tana Toraja dari fraksi Demokrat agar pemerintah daerah segera mempersiapkan perangkat pendukung khususnya SDM UPTD itu untuk segera bisa berjalan. Lembaga itu akan bergerak dan beroperasi tahun depan akan menerima anggaran DAK sebesar kurang lebih 500 juta.
Matias mewakili pelaksana program kegiatan dari YESMa, mengatakan apresiasianya kepada pihak terkait yang hadir sebagai bentuk kepedulian dan komitmin bersama dalam pencegahan kasus perempuan dan anak di Tana Toraja.
( * / fred )