MEDIANTANEWS
RANTEPAO, – Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia ( PMTI ) yang menggelar sejumlah kegiatan dalam perayaan dan peringatan hari pahlawan Pong Tiku tak begitu mendapat perhatian pemda Toraja Utara. Kesan acuh bupati Yohanis Bassang ( Ombas ) hingga jajarannya menuai sorotan.
The Legend Of Pong Tiku tema besar acara yang berlangsung dari 3 – 10 Juli 2024 itu kesannya dijauhi oleh pemda. Kegiatan yang sudah digelar sebagai pra kegiatan puncak, seperti bakti sosial berupa pelayanan kesehatan, cerdas – cermat bahkan kejuaraan tinju piala Pong Tiku, jangankan muka bupati untuk hadir dalam pejabatnya saja menghindar.
Ketua panitia kegiatan Dr.dr Hebert Bombang mengatakan kekesalannya dengan sikap pemda Toraja Utara yang seolah-olah tak menerima baik dan tidak menghargai serta menghindar tak mau tahu dengan kegiatan tersebut.
Padahal kata Hebert, selain sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa nilai perjuangan pahlawan Pong Tiku, kegiatan yang mereka gelar adalah upaya untuk pembinaan serta pengembangan potensi sekaligus untuk menarik wisatawan ke Toraja.
” Kita sudah melakukan koordinasi sebelumnya tetapi memang bupati tak psrnah bisa ditemui, selama kegiatan kita laksanakan mereka tak ada yang melibatkan diri, saya kurang paham, ” kesal Hebert , Senin 8 Juli 2024.
Jauh – jauh hari sebelum rangkaian kegiatan tersebut pihak panitia sudah melakukan koordinasi pihak pemda melalui sekda Toraja Utara Salvius Pasang.
” Kita sudah menemui sekda, untuk bisa ketemu bupati tapi tidak berhasil, lagi- lagi saya tidak tahu, ” katanya lagi.
PMTI adalah organisasi yang mewadahi para diasfora Toraja dan seluruh warga Toraja yang tersebar di Indonesia hingga ke mancanegara.
( * / fred )