Tana Toraja ‘Terpapar’ Program Inklusif, BaKTI – YESMa Pacu Layanan Disabilitas

Bagikan:

MEDIANTANEWS

MAKALE, – Dua Unit Layanan Disabilitas ( ULD ) yakni Ketenagakerjaan dan Pendidikan dipacu. Yayasan BaKTI – YESMa gandeng Komisi Nasional Disabilitas ( KND ) Republik Indonisia lakukan Monitoring dan Teknik Asistensi.

Kebijakan layanan disabilitas sudah mengundang perhatian pusat dalam penerapan perda nomor 5 tahun 2023 tentang Kabupaten Inklusif dan Pelindungan Disalilitas di kabupaten Tana Toraja .

Kebijakan inklusi sudah menjadi bagian penting dalam kegiatan dan pelayanan pembangunan secara nasional. Tana Toraja sebagai kabupaten Inklusi didorong untuk memiliki Unit Layanan Disabilitas Pendidikan dan ULD Ketenaga kerjaan. Semua bidang secara nasional sudah terpapar dengan kebijakan inklusif hingga ke daerah.

Kegiatannya berlangsung di Hotel Grand Metro II Makale, Jumat 8 November 2024. Acara itu digelar terpisah dengan dua sesi. Pertama dengan jajaran Dinas Ketenagakerjaan setelah dengan Dinas Pebdidikan bersama tenaga pendidik serta pengawas SD dan SMP.

Nara sumbernya yakni Komisioner KND Jonna Aman Damanik dengan staf ahlinya.

Direktur Yayasan BaKTI Makasar M Yusran L mengatakan kegiatan tersebut adalah hal penting untuk memacu Unit Layanan Disabilitas di Tana Toraja.

” Ini program dan kebijakan nasional, mengawali itu perlu persiapan, ini mendesak , keperluan dan kebutuhannya segera kita persiapkan, program Inklusif sudah menjadi kebijakan nasional sekarang ini kita mempersiapkan ULD Ketenagakerjaan dan ULD Pendidikan di Tana Toraja, ” ungkap Yusran .

Perhatian dari pusat , melalui koordinator Pokja Pendidikan Inklusif dan Paud Arika Novrani selaku narasumber dari Kementerian Pendidikan lewat daring untuk memberikan materi pada pertemuan dengan jajaran tenaga pendidik di kegiatan tersebut .

Jonna berharap agar dinas terkait segera melakukan pemetaan dan pendataan, jumlah dan ragam disabilitas termasuk kebutuhan baik akomadasi layak, aksesbilitas maupun potensinya.

” Disabilitas ini adalah sudah menjadi urusan bersama, datanya penting, harus valid, lakukan dengan kolaborasi tanpa ego sektoral, para stockholder harus terlibat terus , identifikasi ragam dan potensinya, ” harapnya.

Kegiatan monitoring dan teknik asistensi itu dilakukan dalam bentuk diskusi, juga turut hadir Tupa’ Batara Randa Kadis Ketenagakerjaan dan Tansmigrasi, dr Adriana Saleng Kadis Sosial, Lusi Palulungan Manager program Inklusi BaKTI, Dr.Kristian HP Lambe pemerhati dan penggiat program Inklusi, staf YESMa dan unsur terkait lainnya.

( * / fred )


Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses