Mengurai Kebuntuan Demokrasi di Pilkada Toraja Utara, Ombas Bakal Dapat Lawan Sepadan

Bagikan:

MEDIANTANEWS

RANTEPAO , – Pilkada Toraja Utara kini dilanda kebuntuan. Meski prosesnya belum dilakaanakan, figur Yohanis Bassang alias Ombas bak singa buas yang ditakuti dan disebut tak ada lawan di arena perebutan kursi bupati dan wakilnya. Konon kabarnya, ia punya kemampuan lebih untuk meratakan rivalnya tanpa perlawanan.


Bukan tanpa alasan, dua anaknya ia berhasil dudukkan jadi legislator , istrinya nyaris pencundangi pesaingnya rebut kursi DPR RI , bahkan secara dramatis , Golkar yang ia pimpin di Toraja Utara jadi pemenang pemilu. Prestasinya memang fantastis.

Meski begitu, ambisinya untuk kembali memuaskan nafsu kekuasaanya jadi bupati , bisa jadi bakal dihadang. Ia akan mendapat lawan sepadan guna menguburkan ambisinya.

Peneliti Toraja Media Consultan Institute, Dr. Kristian HP Lambe sosiolog dan pemerhati politik Toraja menyatakan pilkada Toraja Utara bakal berlangsung seru. Kebuntuannya segera dibuka dengan keyakinan kuat Ombas akan terimah lawan kuat. Kata dia, siapa bilang Ombas tak ada lawan.

Bagaimana caranya, sebagai figur tunggal saat ini, bukan berarti tak ada lawan. Kekuatan bersama untuk menumbangkan ambisinya dilakukan dengan cari tahu apa sebenarnya kekuatannya.

Dan itu sudah teridentifikasi dan ketahuan letak keampuhannya. Tahu berarti sudah ada caranya.

Dan kata dia, adalah sangat disayangkan jika ternyata kemampuanya adalah hal yang terlarang dan tidak boleh dilakukan, salah satu contoh misalnya yang harus segera dihentikan adalah praktik budaya politik uang. Jangan sampai itu letak kemampuannya.

Politik uang kata dia adalah dosa dan dilarang serta memang tidak dikehendaki oleh adat dan budaya orang Toraja. Orang Toraja menunjukkan identitasnya dengan adat dan penghargaanya yang luar biasa terhadap budaya, seperti rambu solo’ dan acara lainnya, masak karena politik harus menggadai status itu dengan money politik.

Karena itu, pelibatan tokoh agama dan tokoh adat dan elit vital lainnya untuk segera proaktif melakukan kampanye dan himbauan serta mengeluarkan seruan serta formulasi syarat kepemimpinan daerah ( Cakada ) tanpa praktek suap, jual beli suara serta tindakan tercela lainnya

Tonjolkan kemampuan kandidat dan jadikan kecerdasan moral, serta kemampuan intelektual jadi syarat utama bukan isitas.

Pengetahuan tentang bagaimana pengelolaan pemerintahan serta perencanaan pembangunan yang baik dan benar dalam mensejahterahkan rakyat. Lihat hasil dan capaiannya.

” Untuk membuka kebekuan ini, perlu duduk bersama, jangan biarkan branding jahat seperti meraih kursi bupati karena pakai politik uang, sebaiknya buat dan jadikan itu kemaluan besar dan bersama bahwa praktek politik uang sesungguhnya aib dan sangat terkutuk, ” kata Dr Kristian dosen pasca sarjana UKI PAULUS MAKASAR, Penulis buku politik Toraja .

Ia tak mengatakan Ombas tidak layak dan mengandalkan isitasnya seperti isu kuat tentang kekuatan dia, lihat apa yang dibuat Ombas sebagai bupati dan petahana . Ungkap yang baik juga keburukannya, jangan larut dengan opini yang sulit dipertanggungjawabkan.

” Seperti apa prestasinya, apakah setelah jadi bupati hasilnya sudah nenunjukkan kemajuan, jangan buat seolah- olah Ombas mau pakai cara lain seperti isi tasnya, jangan sampai ini yang jadi kekuatannya, lihat rekam jejak hasil kinerjanya kalau buruk jangan ragu- ragu katakan dengan bukti, ” katanya lagi.

Banyak SDM Toraja Utara yang punya potensi, putra- putri terbaik untuk bisa dan punya kemampuan. Adu mereka dengan gagasan dan ide, bukan cari yang punya duit banyak.

Beberapa nama yang kini bakal jadi rival kuat Ombas yang mulai mengemuka. Ada Frederik Victor Palimbong, Boby Sangka dan Stepanus Selang. Bobot ketiganya tak diragukan lagi.

( * / fred )


Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses