MEDIANTANEWS
LUTIM, – Perayaan Natal dan HUT Ke – 59 Persekutuan Wanita Gereja Toraja ( PWGT ) Klasis Kalaena berlangsung Sabtu 13 Desember 2025 di Jemaat Wonosari Desa Cendana Hitam , Tomoni Timur ,Luwu Timur . Toska hijau busana resmi PWGT warnai perayaan yang berlangsung khidmat itu.
Berbagai kegiatan mengisi acara yang merangkul ratusan anggota PWGT setempat dan dari jemaat – jemaat se Klasis Kalaena bersama sejumlah undangan lainnya.
Semangat seperayaan dalam tenda kegiatan makin kokoh , sukacita dan kegembiraan larut dan cair diantara mereka. Perayaan dalam satu persekutuan kian intim meski ada diantara peserta yang justru dari dari jauh , sampai ada dari Sulawesi Tenggara karena masuk dalam cakupan wilayah Klasis Kalaena.
Ibadah syukur dirangkaian Natal bersama ditandai oleh pemotongan tumpeng. Gelaran HUT ini mengisahkan perjalanan panjang 59 Tahun PWGT dalam wadah pelayanan Gereja, sebuah refleksi dan ajakan untuk selalu setia dan teguh dalam berbagai perkara, meski dalam pergumulan bahkan hingga hal terkecil . Demikian antara lain pesan dalam ibadah perayaan natal dan HUT itu
Perayaan sukacita mereka makin lengkap karena dihadiri para pehabat penting di daerah itu,
Ibadah syukur membuka perayaan. Doa-doa mengalir pelan, mengingatkan bahwa 59 tahun bukanlah jarak yang pendek. Ia adalah perjalanan panjang, penuh kerja sunyi, kesabaran, dan keteguhan iman. Dari bangku gereja hingga ruang keluarga, dari dapur rumah hingga mimbar pelayanan, perempuan-perempuan PWGT telah belajar setia dalam hal-hal kecil.
Puncak perayaan datang ketika sebuah tumpeng dihadirkan ke tengah-tengah jemaat. Lilin-lilin berdiri tegak di atasnya, menyala seperti harapan yang tak pernah padam. Pengurus PWGT Klasis Kalaena kemudian memotong tumpeng, disaksikan Camat Tomoni Timur ,Kapolsek Tomoni Timur, serta Kepala Desa Cendana Hitam. Tepuk tangan mengalir, sederhana namun penuh makna.
Ketua PWGT Klasis Kalaena, Jean Gloria Lengkong, menyebut perayaan ini diikuti 21 jemaat. Sebagian harus absen karena jarak yang jauh, namun kebersamaan tetap terasa utuh.
“Kita mungkin datang dari tempat yang berbeda, tetapi kita pulang dengan semangat yang sama,” ungkap Jean.
Sementara Yulius Camat Tomoni Timur dalam sambutannya menyampaikan bahwa usia 59 tahun PWGT adalah usia matang. Ia berharap PWGT terus menjadi teladan, bukan hanya di gereja, tetapi juga di dalam keluarga.
“ Iman yang kita nyanyikan dengan suara merdu di gereja, semestinya juga terdengar lembut di rumah, ” katanya seraya mengingatkan bahwa pelayanan sejati kerap dimulai dari ruang-ruang paling dekat.
Acara ditutup dengan berbagi salam diantara mereka, ada swa foto serta kegiatan penutup lainnya.
( Yul / fred )














