MEDIANTANEWS
MAKALE, – Erianto Laso’ Paundanan ( ELP ) yang kini jadi wakil bupati Tana Toraja membuat langkah dan strategi politik yang dinilai cukup jitu. Menjatuhkan pilihan masuk menjadi anggota parpol sebagai kader PDIP bagi pengamat politik lokal Toraja dianggap hal yang menarik.
Langkanya itu apakah sekedar gertakan atau jadi amunisi baru. Karena dengan itu ELP kini jadi sosok figur baru yang kuat di gelanggang politik, atau ini strategi untuk memperkuat wajah pemerintahan yang tadinya menonjol dikawal Partai Gerindra kini jadi bertambah dengan hadirnya PDIP.
ELP sekarang sudah jadi kader yang wajib dijaga PDIP dalam tugasnya, namun disisi lain dia juga punya tugas untuk menjalankan amanah dan perintah partai.
Rabu 19 November 2025 beredar kabar dan foto Ketua DPC PDI Perjuangan Tana Toraja Yohanis Linthin Paembongan dengan ELP sambil menunjukkan kartu tanda anggota.
Pak Erianto Laso’ Paundanan memantapkan pilihannya ke PDI Perjuangan sebagai perahu politiknya Kelak akan ada di posisi strategis bosku, tulis Yohanis Linthin lewat WA miliknya saat dikonfirmasi.
Ada apa ELP terpikat dengan partai berlambang moncong putih itu. Sosiolog dan pengamat politik Dr. Kristian H.P, Lambe mengatakan itu menjadi hal menarik.
Gabungnya ke PDIP apakah karena ingin.menunjukkan bahwa ELP tak sendiri tak punya gerbong politik atau strategi baru untuk memperkuat dukungan politiknya menjalankan tugasnya sebagai wabup . ELP selama ini belum jelas dan pasti akan kemana arah politiknya , gabung ke partai mana pun begitu . Sekarang jadi terang benderang bahwa ia telah mendeklarisikan diri sebagai anggota dan kader PDIP, partai yang dikenal sebagai penantang Gerindra di pilpres lalu.
” Ini langkah politik dan strategi jitu , semua kepala daerah harus punya dukungan politik , satu sisi ini bisa memperkuat dukungan khususnya di DPRD, bupati kan sudah ketua Gerindra, dua partai ini sudah punya nama yang tak diragukan untuk mengawal pemerintahan, jadi makin kuat bukan, ” kata Dr. Kristian yang kini menjadi dosen tetap pasca sarjana UKIP Makassar.
Tapi disisi lain ini juga bisa menjadi kekuatan baru ELP dalam menjalankan tugas dan kepentingannya polutiknya kedepan. Dan yang paling penting ELP tifak sendiri lagi , PDIP akan siap mengawalnya dan kebijakan dan kepetingan politiknya. Dan sudah barang tentu PDIP juga akan memanfaatkannya untuk kepentingan perjuangannys di daerah ini.
Karena itu kata dia, ELP jangan sekedar gabung untuk jadi anggota dan kader biasa, harus memegang dan punya jabatan.
” Jangan tanggung , harus jadi pengurus dan harus ada jabatan, ELP ini wakil bupati, pun dengan PDIP, kalau mau kepentingan keduanya ( PDIP dan ELP ) bisa jalan selaras , ELP diberikan jabatan di partai, ” kata dia lagi.
Maksudnya apapun kepentingan dan arah politik ELP kendaraanya sudah ada, dan sudah pasti PDIP diuntungkan karena kadernya bukan orang biasa dan reputasi serta suaranya akan terdongkrak
Bupati Tana Toraja Zadrak Tombe adalah ketua DPC Gerindra , apakah langkah ELP wakilnya akan makin menguatkan posisinya dalam dukungan politik atau justru bisa awal keduanya menjadi seteru.
ELP sudah tentu menyeret partai masuk kedalam pemerintahan meski sebelum PDIP adalah salahsatu partai pengusungnya ( ZATRIA ) dalam pilkada lalu. Artinya dua partai ini akan jelas membela mati-matian keduanya khususnya di DPRD.
Kata Dr Kris , keduanya harus tetap jaga diri untuk bisa tetap langgeng dalam tugasnya sebagai bupati dan wakil bupati. Keduanya sudah punya partai yang berbeda, partai yang kedua punya basis kuat . Harus tetap kompak dalam tugas masing- masing.
” Itu sudah pasti, jangan terlalu tergiring dengan kepentingan partai , sebab itu bisa saja jadi justru tabrakan kalau salah- salah dalam mengakomodasi kepentingannya, yang jelas pilihan ELP tepat, jangan tanggung gabungnya harus ada jabatan, soal bagaimana kedepan itu soal nanti , kita tunggu saja , ” kata Dr.Kristian yang juga penulis buku politik dan aktifis pemerhati kebijakan inklusif di Tana Toraja.
( * / tim )
