MEDIANTANEWS
MAKALE, – Buntut pembahasan Biaya Operasional ( BO) Kesehatan yang dirasa rumit , pansus LKPJ bupati 2023 , Selasa 23 April 2024 berada di Kabupaten Gowa lakukan kunjungan kerja guna mencari tahu pengetahuan seperti apa masalah itu bisa diatasi.
Para anggota DPRD Tana Toraja yang tergabung dalam pansus itu juga sekaligus cari ilmu untuk solusi masalah yang mereka akan rekomendasikan terhadap LKPJ bupati tahun 2023 itu.
Ketua pansus LKPJ Kendek Rante menjelaskan hal itu tersebut menjadi salahsatu rekomendasi prioritas untuk diselaikan guna mendapatkan bsgaimana biaya operasional kesehatan dapat dimanfaatkan dengan baik serta sebagaimana mestinya.
Sebelumnya dalam rapat pembahasan pansus dengan Dinas Kesehatan ditemukan sejumlah kendala khusus pelaporan, penyerapan dan sasaran anggaran yang jumlah pada tahun 2023 lalu sebesar 21 milyar lebih untuk 22 Puskesmas.
Penyaluran dana yang bersumber dari dana alokasi khusus pemerintah pusat ternyata dituntun oleh juknis dan petunjuk operasioinal lainnya, dimana penyalurannya langsung ke rekening puskesmas.
Pembagiannya BOK tersebut tak hanya dikelolah puskesmas tetapi juga di dinas kesehatan. Saat dilaporkan , terjadi perbedaan antara realisasi serapan karena rumitnya sistim pertanggungjawabannya.
Kendala sementara , penyebabnya adalah soal keterbatasan SDM dalam penanganan anggaran , dan peliknya aturan pelaporan penggunaannya, karena semua berbasis online.
” Hal ini menjadi perhatian kita untuk memudahkan semua itu, karena kalau pengelolaannya tidak maksimal itu merugikan daerah, anggaran dikurangi, kita mau cari tahu untuk selanjutnya kita bahas bersama OPD terkait, serta beberapa soal penting lainnya jadi agenda kita ke Gowa, ” jelas Kende Rante yang juga ketua fraksi Golkar , Senin 22 April 2024.
Tak hanya soal kesehatan, sejumlah agenda penting soal pendidikan, penempatan SDM dan penanganan birokrat lainnya jadi kegiatan pansus ke Gowa untuk mendapatkan pengetahuan dalam melanjutkan pembahasan LKPJ bupati tahun 2023 tersebut.
( * / fred )