MEDIANTANEWS
MAKALE, – Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia ( PMTI) lakukan koreksi dan minta perbaikan penulisan nama pahlawan nasional Toraja Pong Tiku . Untuk penulisan yang tepat bukan satu kata tetapi terpisah menjadi Pong Tiku. Pong dalam narasi Toraja adalah panggilan pengakuan bernilai kehormatan.
Tak hanya itu penulisan nama sungai terbesar yang jadi ikon sumber air di Sulsel juga diminta untuk ditulis dengan tepat. Tertulis Saddang yang benar adalah Sa’dan.
Sejumlah fasilitas pemerintah dan jalan di Tana Toraja, Toraja Utara juga di Makasar dan beberapa tempat ditemukan penulisan yang dianggap keliru dan tidak tepat.
Dr.dr Hebert Bombang salah seorang pengurus PMTI kepada media ini menjelaskan jika perbaikan untuk sebagai bentuk penghargaan serta penghormatan. Nama besar pahlawan nasional asal Toraja itu selama ini ditemukan banyak yang menuliskan Pongtiku seharusnya Pong Tiku.
Pun dengan nama sungai Sa’dan. Menurut Dr. Hebert penulisan yang tepat ada adalah Sa’dan bukan Saddang atau Saddan.
Sebelumnya ia bersama pengurus PMTI sudah menemui Danny Pamanto walikota Makasar untuk memberikan surat permintaan perbaikan nama-nama itu. PMTI harap agar koreksi tersebut dapat segera ditindaklajuti untuk diperbaiki sebagaimana mestinya.
” Ini rekomendasi dari PMTI berupa koreksi dan sudah kami sampaikan ke pemerintah dan pihak terkait , kita minta untuk di Tana Toraja dan Toraja agar bisa menyesuaikan untuk segera memperbaiki penulisan nama- nama itu dengan tepat , ” ungkap Dr. Hebert, Sabtu 29 Juni 2024.
Dasar mereka mengajukan perbaikan tersebut menurut Dr Hebert adalah dokumen sejarah yang diakui negara.
Sejumlah fasilitas diantaranya rumah sakit umum daerah di Toraja Utara menggunakan nama Pong Tiku dan beberapa poros jalan baik di Makale dan Rantepao. Berikut nama eks bandara di Rantetayo sebelumnya juga memakai dan menggunakan nama pahlawan Pong Tiku.
( * / fred )
