Bendahara RSU Lakipadada Dicopot, Ada Apa ?

Bagikan:

MEDIANTANEWS

MAKALE, – Natalya Pangaruan bendahara RSU Lakipadada mendadak terkena mutasi. Ia dicopot dan dipindahkan menjadi tenaga ahli gizi di Puskesmas Malimbong Balepe. Kabar itu sontak beredar viral di beberapa flatform media sosial komunitas Toraja. Betulkah Natalya korban politik gegara kepentingan oknum caleg tertentu.

Pro kontra menyeruak menanggapi kebijakan mutasi pemkab tersebut. Hal itu menimbulkan dugaan jika terkait kepentingan politik pileg pada pemilu 14 Pebruari 2024 mendatang.

Natalya sendiri mengaku dirinya tak tahu musabab ia dipindahkan. Selama ia bekerja cukup baik dan tidak punya kesalahan

” Saya tidak tahu, saya tahu setelah saya terimah SK, saya tidak ada masalah selama menjalankan tugas sebagai bendahara, ” ujarnya Selasa 30 Januari 2024.

Menanggapi masalah itu, Gamal Mangesa aktifis dan penggiat politik lokal menilai mutasi tersebut sarat dengan kepentingan politik. Apalagi di pileg ada istri bupati yang jadi caleg. Sekalipun alasannya karena kebutuhan dan kepentungan pelayanan tetapi mutasi itu menimbulkan pertanyaan besar dan bisa membuat timbulnya kecurigaan. Sebaiknya pemkab tahan diri untuk kebijakan yang mengundang polemik serta menimbulkan kecurigaan masyarakat di tengah proses pemilu.

” Mutasinya mendadak, jelang pileg dilaksanakan tinggal beberapa hari ada apa ini, jangan salah kalau timbul kecurigaan publik ini bentuk kepanikan, karena mungkin yang bersangkutan tak mendukung dengan oknum caleg tertentu yang kaitannya dengan penguasa, ia jadi korban, jadi ini dugaan kita sarat dengan kepentingan politik dan ini tidak boleh terjadi, ” kesalnya.

Terkait hal itu Sekda Tana Toraja, Rudhi Andilolo mengatakan mutasi tersebut murni karena kebutuhan. Tidak kepentingan siapa- siapa, apalagi mengkaitkan dengan politik. Ada beberapa tenaga yang sama dipindahkan untuk mengisi sejumlah formasi di puskesmas untuk program penanganan stunting dan keperluar pelayanan lainnya.

” Yang bersangkutan dimutasi karena kebutuhan di puskesmas yang harus membutuhkan keahliannya, ini kebutuhan yang segera harus diisi karena penanganan program masalah stunting, tidak ada hubungannya dengan politik, jangan juga selalu ada curiga berlebihan, semua ini demi pelayanan, tidak ada niat kita mau mengorbankan staf kita, ” jelas dr Rudhi.

( * / fred )


Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses