Ballo Beredar di Makale, Bisa 10 Ribu Liter , Transaksinya Bernilai Milyaran Rupiah

Bagikan:

MEDIANTANEWS

MAKALE, – Entah apakah ini sebatas perkiraan saja, namun jumlahnya bisa 10 ribu liter kurang lebih perharinya. Ballo atau tuak memang sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan kehidupan keseharian warga Toraja, bahkan sudah jadi minuman khas. Tak sekedar jadi minuman tetapi juga memiliki nilai sosial dalam setiap upacara adat.


Bayangkan dari beberapa pengkakuan, untuk 10 liter itu hanya bisa untuk kebutuhan orang. Menariknya ballo meski mengandung kadar alkohol bagi orang Toraja minuman yang satu ini tak memabukkan, kecuali dikomsumsi secara berlebihan.

Dan jumlah liter yang beredar berdasarkan penjual dan pemasoknya di Makale diperkirakann 10 ribu liter per hari bahkan kemungkinan bisa bertambah. Harga perliternya 10 ribu rupiah itu berarti nilai transaksinya bisa sampai seratus juta rupiah per harinya , sehingga dalam satu bulan nilai transaksi kebutuhan minum ballo warga berkisar kurang lebih 3 milyar, fantastis bukan. Itu baru di wilayah Makale dan sekitarnya.

Ballo dipercaya berkasiat ganda, selain jadi obat juga jadi minuman suplemen dalam menambah tenaga. Tak hanya itu, ballo juga juga sudah menjadi pelengkap yang wajib pada pelaksanaan upacara adat. Bahkan ballo jadi minuman khas untuk setiap pertemuan baik resmi maupun acara biasa.

Ballo dijual dan beredar bebas dimana-mana. Warung makan lokal jadi menu minuman pokok dan sajian yang selalu dicari. Bagi peminatnya, ballo jadi minuman wajib dan juga punya rasa candu bagi penggemarnya.

10 ribu liter perharinya yang beredar itu di pasar Makale dan sekitarnya. Ballo dapat diperoleh pada sejumlah warung dan kedai khusus di dalam pasar dan beberapa tempat lainnya. . Belum untuk kebutuhan pesta, semisal acara pemakaman dan pengucapan syukur, acara pernikahan dan sebagainyanya.

Lalu darimana saj pasokan ballo itu didatangkan hingga besarannya hingga mencapai ribuan liter . Untuk dari wilayah barat Tana Toraja Rano, Mappak dan Bonggakaradeng saja dari pemasoknya itu mencapai 50 hingga 60 orang.

Menggunakan motor , ballo dalam jerigen itu ditampung penadahnya sebelum ke penjual, namun sebagian juga langsung ke warung pelanggannya. Para pemotor dari tempat asal ada yang bisa angkut sampai seribu hingga seribu tiga ratus liter.

Harga perliternya bervariasi antara lima ribu sampai tujuh ribu rupiah dari tempat asal. Selain dari wilayah itu, pasokan ballo yang juga cukup banyak adalah dari Bittuang, Sangalla, Makale Selatan , Mengkendek bahkan dari Toraja Utara dan Palopo.

” Sepuluh ribu liter bahkan lebih itu yang beredar di Makale dan sekitarnya yah , belum untuk komsumsi acara adat, untuk harga itu bervariasi, ballo ini sudah minuman wajib, ” jelas Efron salah seorang agen ballo di Makale.

( * / fred )


Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses