Mubazir , Proyek Jaringan Irigasi di Buntu Tabang Tak Berfungsi

Bagikan:

MEDIANTANEWS

MAKALE, – Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi To ‘ Loeng Lembang Buntu Tabang , Gandasil bermasalah. Kegiatan dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan-Jeneberang Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Dirjen Sumber Daya Air tahun 2024 tak berfungsi, anggarannya mubazir. Bukannya jadi solusi , kegiatannya justru timbulkan masalah baru, sawah dan lahan pertanian warga rusak dan tidak berproduksi.

Jaringan pipa dari irigasi Aampang yang dikerjakan oleh oleh P3A Sampang sebagian rusak dan tidak berfungsi. Sawah dan area pertanian warga jadi tak berproduksi akibar kekurang air. Anggarannya sebesar 195 juta yang berasal dari APBN tahun 2024.

Dua warga Lembang Buntu Tabang, Antonius Asse’ dan Bulla mengadukan kegiaran proyek tersebut dengan menemui ketua DPRD Tana Toraja Drs Kendekrante, Kamis 31 Juli 2025 di ruang kerjanya, setelah sebelumnya sudah memasukkan surat pengaduan ke DPRD Tana Toraja.

Kendekrante mengatakan , setelah mendengar penjelasan persoalan dan musababnya, pihaknya akan segera turun ke lokasi . Komisi 3 DPRD bersama dewan dari dapil 2 ( Gandasil dan Mengkendek ) akan mendatangi lokasi kegiatan proyek dalam waktu dekat.

” Kita akan segera sikap dengan menyesuaikan jadwal dan kegiatan DPRD, selain komisi 3 kita berharan annggota DPRD dapil dua juga bisa turun sebelum kita ambil langkah selanjutnya untuk tindak lanjut pengaduan warga dari Lembang Buntu Tabang ini, ” jelas Kendek legislator Golkar yang berasal dari dapil dua.

Antonius yang biasa dipanggil Pong Kanarru , berharap DPRD bisa mengambil tindakan mengingat dampak dari kegiatan itu bukannya menyelesaikan masalah tetapi malah memperburuk kondisi pertanian.

” Bayang sawah disana sudah tidak berproduksi dengan lahan pertanian warga lainnya, ini kami harap agar pengaduan segera ditindaklanjuti di DPRD, ” ungkapnya.

Dihadapan ketua DPRD, ia mengatakan dugaan proyek itu jadi bermasalah selain tak sesuai perencanaan juga pelaksananya tidak tranparan serta melibatkan unsur oknum pemerintahan lembang dan akibat lain yakni lemahnya pengawasan.

( * / fred )


Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses