MEDIANTANEWS
BIDIK REDAKSI, – Kali ini sorotan redaksi mengarah ke Marthen Taruk Bua’ politisi Gerindra yang kini jadi ketua Fraksi Gerindra DPRD Tana Toraja. Tak pernah membayangkan jadi legislatif karena memang latar belakangnya bukan politisi, Marthen seorang pensiunan ASN sebagai guru. Namun sepak terjangnya bukan hal biasa-biasa saja, suara pemilih di dusunya ia sapu bersih,hingga ke kelurahan bahkan di dapilnya ia raih dengan signifikan.
Kisahnya jadi politisi dan terpilih jadi anggota DPRD Tana Toraja periode 2024- 2029 jadi menarik untuk disimak . Marthen bukan dari pengusaha apalagi politisi yang sudah lama berkiprah jadi pengurus parpol, ia hanya guru dan prestasinya jadi kepala dusun selama 10 tahun.
Selalu tampil apa adanya, supel dan sederhana, Marthen dikenal mudah dan akrab dengan siapa saja termasuk dengan para awak media yang sering mangkal di kantor DPRD.
Tapi , menariknya debutnya hanya dari kepala dusun di Kanan Kelurahan Padang Iring Rantetayo tempat tinggalnya sekarang setelah kurang lebih 30 tahun bekerja di Palu Sulteng kini jadi sosok yang fenomenal lantaran suara yang ia peroleh saat pileg lalu.
Dari total 2181 suara yang ia peroleh di dapilnya ( Kecamatan Rantetayo, Kurra, Rembon , Malimbong Balepe dan Saluputti ) setengahnya ia rangkum dari dusunnya sebanyak 1281 dari total 1400 DPT di kelurahan Padangiring pada pileg 2024 lalu. Cukup signifikan bahkan nyaris mencukur habis suara di kelurahannya.
Hanya sepuluh tahun jadi kepala dusun sambil menggeluti usahanya berdagang campuran Marthen mengatakan selama itu pula benar- benar ia berada rakyat di wilayahnya dalam segala hal.
Ia tak menyiakan kepercayaan dari rakyat meski itu hanya kepala dusun. Lalu apa terapi yang selama itu ia lakukan dalam membangun simpati dan empati dari warganya. Ia jadi caleg itu karena dorongan warga dan terbukti, yang memilihnya adalah semua pemilih di dusunnya bahkan dari wilayah lain dalam dapilnya
” Ini hanya satu dusun, betul- betul saya apa adanya saja, saya tidak pernah mimpi mau jadi atau bisa jadi anggota dewan, modal saya apa, saya hanya bisa membangun kepercayaan dari warga saya, apa yang mereka rasakan yang mereka alami saya selalu berada di tengah- tengah mereka, silaturahmi dan kekerabatan saya pelihara dengan baik, hampir pemilih di dusun saya mendukung saya ,” ujarnya datar.
Dan memang agak menarik, separuh total suaranya ia peroleh dari dusunya itu berarti sosoknya memang disenangi warganya.
Sekilah ia terjun ke politik , ia awali saat dirinya didatangi oleh salah seorang pasangan con bupati lalu dimintanya untuk mendukungnya , dan ia iyakan lalu menanfkan di wilayahnya.
” Dari situ saya diarahkan kemudian keluarga dan warga saya meminta untuk jadi calon leguslatif untuk gabung ke Gerindra, pengurusnya meminta saya melengkapi berkas kemudian berproses dan ahurnya saya terpilih, malah jadi peraih suara terbanyak kedua didapil, ” katanya.
Meski begitu, jadi anggota DORD bahkan mendapat kepercayaan dari partai untuk jadi ketua Fraksi, dirinya tetap biasa- biasa saja, bebannya yang menurutnya cukup berat.
” Ini kepercayaan , saya hanya berdoa dan tetap memohon agar saya tetap bersama rakyat, ini beban yang berat, selain penugasan dari partai perjuangan aspirasi dari rakyat ini memerlukan dukungan untuk tetap selalu bersama, silaturahmi dan kekerabatan itu adalah segalanya bagi saya, ” kunci Marthen beberapa hari lalu di ruang fraksi Gerindra, DRPD Tana Toraja.
( * / fred )