Transformasi Pendidikan Melalui Kecerdasan Buatan (AI): Membangun Masa Depan Pendidikan yang Lebih Canggih

Bagikan:

MEDIANTANEWS

Oleh :Lantana Dioren Rumpa,S.Kom MT.Dosen & Peneliti Bidang Elektromedis & Affective Computing di prodi Teknik Elektro

OPINI – Pendidikan adalah pondasi bagi masa depan yang lebih baik, dan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI=_Artificial Intelligence_) telah menghadirkan perubahan besar dalam dunia pendidikan. Artikel ini akan menjelaskan peran AI dalam pendidikan dan bagaimana teknologi ini membentuk masa depan pendidikan.

AI adalah teknologi yang memungkinkan komputer untuk belajar, berpikir, dan membuat keputusan. Sejarah perkembangan AI dalam pendidikan telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, dan dampaknya semakin terasa.
Sebuah paper ilmiah dari Pongsakorn Limna (_A Review of Artificial Intelligence (AI) in Education during the Digital Era_), membahas penggunaan kecerdasan buatan dalam pendidikan selama era digital. Hasilnya menunjukkan bahwa kecerdasan buatan telah digunakan dalam sektor pendidikan dan menjadi faktor penting dalam perkembangan pendidikan. Kecerdasan buatan juga digunakan sebagai asisten digital.

Selain itu, penelitian ini menyoroti bahwa dengan meningkatnya literasi dan perkembangan teknologi, penggunaan teknologi dalam pendidikan semakin diperluas. Oleh karena itu, guru harus mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran siswa. Kecerdasan buatan semakin penting dalam dunia pendidikan karena potensinya untuk mendukung pembelajaran dalam berbagai konteks. Oleh karena itu, adopsi kecerdasan buatan dalam pendidikan merupakan topik kritis.

Salah satu bentuk AI yang semakin banyak digunakan adalah ChatGPT, model bahasa yang dikembangkan oleh OpenAI. ChatGPT memiliki potensi besar dalam mendukung pembelajaran dan pengajaran. Beberapa fungsi ChatGPT meliputi: dapat digunakan untuk berbagai jenis tugas yang melibatkan teks, seperti menjawab pertanyaan, menerjemahkan teks, menghasilkan konten teks.

Chat GPT juga mampu memahami konteks dalam percakapan. Ini berarti ia dapat merespons pertanyaan atau pernyataan yang berkaitan dengan apa yang telah dibicarakan sebelumnya dalam percakapan. Selain itu ChatGPT mendukung banyak bahasa, dan bahkan dapat digunakan untuk menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain.

ChatGPT mampu menghasilkan teks yang berkualitas dan alami, sehingga cocok untuk tugas-tugas seperti penulisan konten web, surat, atau teks promosi. Model AI inipun memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan pengalaman pengguna di berbagai industri, termasuk perbankan, kesehatan, bahkan dalam dunia pendidikan.

ChatGPT dapat memberikan manfaat dalam pendidikan dengan cara memberikan interaksi interaktif dalam pembelajaran online, memberikan bantuan kepada siswa dalam menjawab pertanyaan, dan menerjemahkan bahasa. Ini juga bisa menghasilkan materi pembelajaran tambahan dan memberikan respon cepat terhadap pertanyaan siswa.
Namun, kita juga perlu berhati-hati karena penggunaan berlebihan ChatGPT dapat meningkatkan kesenjangan pendidikan dan kualitas informasi yang dihasilkan perlu diperhatikan.

Selain itu, penggunaan ChatGPT sebaiknya tidak menggantikan peran penting guru dalam pendidikan. Hal ini perlu dipertimbangkan dengan cermat, dengan memastikan bahwa alat ini digunakan secara etis dan sesuai dengan prinsip-prinsip pedagogis yang baik.

Sebagaimana hasil paper Pongsakorn Limna yang menyatakan : Penggunaan teknologi kecerdasan buatan memiliki efek positif dan negatif pada pendidikan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan prioritas pada penggunaan kecerdasan buatan dalam pendidikan dan mengembangkan strategi yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan guru dan siswa melalui teknologi kecerdasan buatan.

( * / redaksi )


Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.