MEDIANTANEWS
MAKALE, – Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) pengadaan ambulans Dines Kesehatan tahun 2024 Gary Desnada terkesan cuci tangan. Gary seolah-olah mau lepas tanggungjawab soal pajak 7 ambulans dari enam yang kini bersoal lantaran tidak dibayarkan. Tak berhenti disitu , proses pengadaannya juga jadi pergunjingan publik.
Dia menyerahkan masalah tersebut ke CV Arla Persada selaku penyedia dimana dirinya selaku PPK yang turut harus bertanggung dalam kontrak pengadaan tersebut .
Para aktifis dan penggiat LSM minta agar APH ( Aparat Penegak Hukum ) segera turun tangan periksa kasus pengadaan ambulans tahun 2024 itu.
Tujuh unit ambulans ( satu sudah ber STNK. Red ) tersebut yang menggabiskan anggaran senilai lebih 5 , 2 milyar rupiah jadi cemohan karena dinilai jadi contoh buruk bagi masyarakat bahwa mobil milik pemda saja tak punya STNK apalagi kendaraan mereka.
Ambulans yang pengadaannya dibiayai dari DAK tahun 2024 itu jadi laiknya mobil bodong alias kendaraan tak punya kekenbkapan administrasi.
” Itu tanggung jawab penyedia dan tidak bisa dianggarkan pembayarannya, ” kata Gary dengan entengnya, Minggu 14 September, seraya mengaku jika memang pembayaran pajak kendaraan itu per unitnya kurang lebih 50 juta , itu berarti ada sekira tigaratusan juta lagi yang harus dibayarkan ke Samsat untuk mendapatkan dokumen STNK.
” Saya sudah bersurat ke penyedia untuk menyelesaikan dan terkait masalah itu, ” kata dia lagi.
Selaku PPK , Gary mestinya dalam tugasnya memastikansaat pelaksanaan kontrak berlangsung bahwa penyedia barang telah memenuhi kewajibannya dan pada saat serah terimah kendaraan .
Reaksi dari berbagai pihak mulai bermunculan untuk meminta masalah tersebut tak hanya diselesaikan lewat RDP dengan DPRD karena prosesnta diduga kuat sarat kejanggalan. Para aktifis minta agar kasus tersebut diseret ke meja hukum.
” Tidak perlu tunggu penjelasan lagi seperti keputusan mereka ( Diskes .red ) dengan komisi II DPRD, segera laporkan saja ke penegak hukum, ” ungkap Toto salah seorang penggiat LSM di Tana Toraja.
Juga dari para aktifis mahasiswa yang membongkar kasus itu hingg muncul publik minta agar masalah itu segera diselesaikan olah aparat penegak hukum.
” Kami berharap kasus diusut, ada apa ambulans sudah beroperasi sudah hampir setahun tak memiliki STNK , ” kata Demianus aktifis dari aliansi mahasiswa.
( * / fred )