MEDIANTANEWS
MAKALE, – Menyaksikan kisah dan pemikiran Ir Lies Hartono alias Cak Lontong komedian cerdas, tersohor dan familiar yang didaulat jadi ketua tim pemenangan salahsatu paslon di Pilkada Jakarta sungguh menyisahkan hal penting dan menarik.
Penting untuk disimak khususunya bagi tim dan ketua pemenangan pilkada untuk menciptakan proses pilkada dengan riang dan penuh kegembiraan. Juga hal tersebut mendapat perhatian dari pengamat pemerhati politik lokal Dr Kristian HP Lambe.
Tak punya pengalaman besar di politik Rosi Silalahi sang presenter kondang Jurnalis Senior Kompas TV dibuat tak berdaya saat mewawancarai Cak Lontong dalam acara tayang ulang talk shownya, Kamis, malam, 19 September 2024.
Cak Lontong jadi ketua tim sukses Pramono – Rano Karno itu tanpa kepentingan apa-apa selain bagaimana bekerja untuk mengantar paslon memenangkan pilkada Jakarta. Sari penting dari pendapat Cak Lontong adalah semua warga punya hak politik sepanjang tak melanggar aturan dan hukum, semua warga negara punya hak yang sama.
Kata dia, jadi ketua tim pemenangan itu ibaratnya, jadilah seperti sopir . Mengantar sampai tujuan dengan baik, benar, nyaman dan bahagia tanpa mempersoalkan identitas sopirnya. Cak Lontong yang ber KTP Surabaya , Jatim dipercaya jadi punggawa tim paslon pilkada Jakarta tak jadi soal karena memang tujuan pentingnya bukan mempersoalkan identitasnya tetapi karena pribadinya yang punya nilai lebih.
Rosi dalam acara itu sampai dibuat tak berdaya minta ampun saat menggelar wawancara itu. Berikut beberpa potongan diskusi antara Cak Lontong dengan Rosi yang disadur oleh redaksi media ini.
” Konteks saya dipilih jadi ketua timses bukan bercanda lagi, jadi ketua timses itu keseriusan membawa pilkada jadi riang gembira, jangan membawa orang jadi alergi dalam berpolitik, memilih saya itu pertimbangan serius, saya terimah bukan penghormatan tetapi tanggungjawab untuk bekerja bukan untuk melawak, ” katanya.
Poin penting dalam diskusi itu, ketika Rosi mempertanyakan identitas Cak Lontong yang ber – KTP Surabaya jadi ketua timses di pilkada Jakarta, mau mengajak pilih paslon dukungannya di Jakarta sementara Cak Lontong sendiri tak punya hak memilih disana.
” Anda sopir di satu tempat misalnya apakah harus jadi warga di tempat itu, yang terpenting adalah bagaimana mengantar penumpang ke tempat tujuannya dengan baik, menjaga kebaikan itu yang penting, membawa ke tempat tujuang sesuai yang diinginkan bukan yang saya inginkan, artinya meski saya bulan warga Jakarta tetapi saya bisa membawa warga Jakarta sesuai yanv mereka inginkan, ” kata dia lagi.
Dan kisah menarik lain yang diungkapkan Cak Lontong untuk jadi tim dan ketua pemenangan adalah soal kepentingan . Ia tak akan menggunakan posisinya untuk jadi posisi tawar bagi keinginan dirinya dan keluarganya.
Di sesi ahir diskusi itu setelah Rosi tahu bagaimana perjalanan kehidupan dan prinsip Cak Lontong, ia dengan penuh rasa menyimpulkan , seorang Cak Lontong lulusan teknik elektro ITS berbalik jadi komedian dengan prinsip yang teguh dengan tanggungjawab, tulus dan beretika. Terlibat dalam politik jadi ketua tim pemenangan tanpa keinginanan dan kepentingan pribadi.
Lalu bagaimana dengan hiruk pikuk pilkada Tana Toraja dan Toraja Utara kaitan soal sosok figur para punggawa alias ketua tim pemenangan.
Bagi Kristian HP Lambe, catatan pentingnya adalah semua pihak berkacalah pada sosok dan prinsip Cak Lontong. Tak perlu terlalu cemas dan risau dengan latar belakang apalagi soal identitas mereka khususnya para tim sukses pilkada. Tuntutan pentingnya adalah bagaimana proses pilkada berlangsung dengan baik sesuai aturan dan kaidah demokrasi.
Berhenti untuk saling curiga, buatlah pilkada Toraja ( Tana Toraja dan Toraja Utara ) dengan suasana bahagia dan riang gembira , kepada para ketua dan tim sukses antar para pemilih menentukan pilihannya sesuai keinginannya jangan karena kepentingan dan kemauan timses dan lebih dari itu untuk dan demi masa depan yang lebih baik.
” Semua orang punya identitas, punya hak identitas politik , mari menyambut pilkada tanpa sekat, lebih inklusif, lakukan dengan norma yang sebenarnya, disinilah peran penting para tim pemenangan, bekerjalah untuk meraih kemenangan dengan baik dan benar sesuai kehendak Tuhan, ” kunci Kristian yang sosiolog dosen pasca sarjana UKI Paulus Makasar, Jumat 20 September.
( tim redaksi – fred )