MEDIANTANEWS
MAKALE, – Polemik pembahasan ranperda Perumda Air Minum Tieta Buisun terus berlanjut. Tak hanya menyisahkan pasal – pasal keruh alias tak jelas tapi juga menyusahkan meraih kata sepakat. Kalangan internal pansus mulai menunjukkan pesan dan kesan tak solid lantaran pembahasannya yang dinilai tergopoh-gopoh. Ditambah lagi pansusnya rapuh dan solid, karena berbeda pandangan.
Ketua Bapemperda DPRD Kristian HP Lambe yang juga anggota pansus menyatakan ranperda tersebut sebaiknya dibahas lebih jernih, tidak asal bahas tanpa mengetahui dampak yang bisa diakibatkan. Daripada menghasilkan produk aturan yang keruh terus, biar jernih sebaiknya ranperda diselesaikan dengan baik. Kristian tak setuju asal sepakat saja, soal draf penting tapi perlu juga diketahui soal kesiapan PDAM untuk siap berkontribusi bagi PAD.
Kristian minta pembahasannya dilanjutkan tahun depan guna mendapatkan hasil yang baik dari perubahan PDAM Tana Toraja jadi perumda. Kristian mengungkapkan sejumlah nasalah yang masih melilit PDAM untuk diselesaikan dulu. Ranperda itu perlu dukungan alas hukum yang jelas.
” Untuk apa jadi perumda kalau itu malah buat masalah, kita mau jernihkan dulu dari permasalahannya , yakinkan dulu dampaknya, jadi jangan dibahas tergopoh- gopoh, tidak apa menyebrang jadi program utama tahun depan untuk dibahas, ” katanya, Rabu 13 Desember 2023.
Pansus sudah berada di Makassar, hari Rabu 13 Desember 2023 untuk menemui biro hukum pemprov untuk keperluan konsultasi hasil kerja mereka, namun bukan berarti hasilnya sudah bisa ranperda itu tuntas.
” Ini proses dan bagian penting dari penyempurnaan pembahasan tapi kita masih terus mengkaji dan tentu menunggu kata sepakat di rapat paripurna DPRD, ” kata dia lagi.
Ia mengatakan apresiasinya bagi pihak media yang terus mengawal pembahasan ranperda itu. Karena memang diakuinya pihaknya banyak dibantu dan diingatkan kekurangan dan kelemahan muatan isi dan persoalan lain PDAM untuk jadi perumda.
( * / fred )