MEDIANTANEWS
MAKALE, – Panggung suksesi Cakada ( Calon Kepala Daerah ) Tana Toraja mulai terisi. Sejumlah nama mencuat bidik kursi wahid bupati dan wakil bupati di gelaran pemilu kada serentak yang prosesnya segera dihelat.
Tak hanya ramai soal nama, isu tawar- menawar program serta kebijakan politik para kandidat mulai mengemuka. Salahsatuanya adalah keberpihakan kemajuan wilayah barat Tana Toraja yang saat ini masih terus tertinggal dari sarana dan prasarana pokok dan vital lainnya.
Sosok kandidat dari wilayah barat Tana Toraja jadi perbincangan seru dan menarik serta seksi di masyarakat, konon, siapa yang berhasil merauh simpati pemilih disana bakal jadi pemenang.
Tawar – menawar itu perlu dilakukan dan penting , kata peniliti Litbang Toraja Media Consultan Institute, Sosiolog penulis buku dan pengamat politik lokal Toraja Dr. Kristian HP Lambe. Selain itu keterwakilan figur juga ketegasan gagasan dan ide untuk penanganannya.
Kawasan tersebut butuh figur yang punya kedekatan kultur, hubungan sosial serta kedekatan lainnya dengan masyarakat serta tahu apa yang sesungguhnya menjadi kebutuhan.
” Oke saya setuju keterwakilan figur, tetapi itu tidak cukup, hubungan kultur dan sisial serta tahu persus karakter wilayah barat sangat penting, wilayah itu butuh sosok yang mereka yakini akan membawa angin segar perubahan untuk kemajuan dan kesejahteraan mereka, ” kata Kristian dosen pasca sarjana UKI Paulus Makasar, Sabtu 9 Maret 2024.
Menurut dia, ingat pemilih di wilayah barat itu berada di angka enam puluh ribu pemilih, siapa mampu merebut hati dan simpati mereka bukan tidak mungkin itulah yang akan menangi pilkada Tana Toraja .
Munculnya nama dari wilayah barat seperti Welem Sambolangi, Yohanis Kidingallo Pongsumben, John Tonglo, Erianto Laso Paundanan, John Diplomasi dan beberapa nama lagi untuk jadi bursa cakada jadi bukti kuat betapa besarnya harapan mereka untuk jadi perhatian dan diperhatikan .
” Pilkada ini adalah panggung penting pertarungan harapan mereka, karena itu menurut saya ,wilayah barat itu harus menjadi salah satu top priority para calon, kembali lagi siapa yang akan mereka dorong ,kita serahkan saja kepada mereka , biarkan prosesnya mengalir, ” harap Kristian.
Ia mengingatkan, kesiapan mereka dalam memilih dan menentukan figur jangan dinodai praktek tercela apalagi dengan politik uang.
” Itu dosa, dosa, jangan biarkan Tuhan murka karena kita lakukan itu, lalu ia terus menyengsarakan kita, kita terus tertinggal dan sengsara infrastruktur karena memperdagangkan suara dan pilihan kita, ingat suara rakyat suara Tuhan, ” tegasnya.
( * / fred )